Sponsors

 

Senin, 06 Februari 2012

Travel to Tanjung Benoa ~ Bali Indonesia

2 komentar
Travel to Tanjung Benoa Bali Indonesia. Tanjung Benoa ini terletak di pesisir timur pulau Bali, dan menjadi salah satu tujuan wisata air yang sangat menyenangkan serta fasilitas yang lengkap. Ada beragam perlengkapan olahraga air yang disediakan di tempat ini misalnya, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski. Namun, bagi penggemar olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain di pulau bali, tidak akan bisa kamu temukan di Tanjung Benoa, itu karena ombak laut dilokasi wisata Tanjung Benoa cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olahraga surfing.
Oke, mari kita lihat sejenak tentang apa saja yang bisa kamu temukan di Tanjung Benoa ini. z4skia mencoba memulainya dari olahraga air flying fish dulu deh. 
Flying fish ini adalah olahraga air yang terdiri dari sebuah perahu karet berkapasitas dua orang serta satu orang petugas yang duduk diantaranya sebagai penyeimbang. Wisatawan tidur terlentang di perahu karet itu, lalu ditarik dengan speedboat dengan kecepatan tinggi. Sehingga, perahu menjadi terangkat dan terbang di atas air dengan ketinggian + 15 meter. Nah, petugas yang duduk di tengah tadi akan berusaha menyeimbangkan perahu tersebut agar perahu karet tidak berputar atau terbalik karena hembusan angin kencang dari laju speedbot.
Coba kamu bayangkan betapa sensasinya sangat menegangkan sekaligus menyenangkan ketika melayang di udara dengan kecepatan tinggi serta dalam posisi tidur terlentang. Uuhhhh.... sesuatu yang sangat mengasyikan sekali.
Harga yang dikenakan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut secara tertulis disebutkan bahwa pengunjung bisa menikmatinya dalam kurun waktu 10-15 menit. Namun kenyataan yang saya alami hanyalah sekitar 5 menit. Mungkin dikarenakan saat itu antrian pengunjung yang ingin mencoba cukup banyak sehingga jatah waktu dikurangi cukup drastis. Bahkan beberapa turis luar, nampak berusaha menyela antrian mengingat mereka merasa membayar lebih mahal dibandingkan turis lokal.
Read more...